Rabu, 22 Februari 2012

Saksi Kamar Kecil


Disudut kamar ini ku terdiam
Tubuhku terkaku bagaikan bongkahan es
Sepi menjadi pagi menjemput dalam kemelut
Ku masih terdiam kelu terbisu

Secangkir kopi temani pagi buta
Kawan bukan teman kopi itulah teman setia 
Sontak hati mata berkaca.......
Terlihat awan bukan putih menjemput 
Melainkan pekat hitam bayang-bayang kejahatan

Dalam pagi buta besi emas berlari mulus
Dikejauhan samar dia membawa harta
Pagi buta timur meradang 
Bumi merana alam berguncang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar