Kamis, 16 Februari 2012

Cahaya 45

Lajur waktu begitu cepat

Secepat bola dunia berputar pada porosnya

Memang hidup hanya sekejap mata

Terkadang bahagia terkadang harus berduka dan kecewa

Gemuruh ras riuh bersuara, pertanda

Penghuni semesta sedang berduka

Atas kematian penyair muda di masa pujangga

Hingga membawa luka mendalam bagi para pemuja kata

Akan slalu teringat setitik tinda terangkai kata

Akan slalu membumi, mendunia

Sebelum nyawamu berpeluk dan pergi

Kembali kepangkuan nur ilahi

Raja dari segala maha diraja

Hidupmu pelangi matimu bercahaya

Dikau cahaya ……….

Dikau bunga dunia kebanggaan bangsa

Dikau adalah Chairilku

Pelopor pujangga angkatan 45.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar