Lajur waktu begitu cepat
Secepat bola dunia berputar pada porosnya
Memang hidup hanya sekejap mata
Terkadang bahagia terkadang harus berduka dan kecewa
Gemuruh ras riuh bersuara, pertanda
Penghuni semesta sedang berduka
Atas kematian penyair muda di masa pujangga
Hingga membawa luka mendalam bagi para pemuja kata
Akan slalu teringat setitik tinda terangkai kata
Akan slalu membumi, mendunia
Sebelum nyawamu berpeluk dan pergi
Kembali kepangkuan nur ilahi
Raja dari segala maha diraja
Hidupmu pelangi matimu bercahaya
Dikau cahaya ……….
Dikau bunga dunia kebanggaan bangsa
Dikau adalah Chairilku
Pelopor pujangga angkatan 45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar