Selasa, 21 Februari 2012

Arti Kesetiaan Cinta dan Pengorbanan

     Namaku Aldi Dwi Kusuma, aku bersekolah di SMA 2 Bandung usia ku 17 tahun kira-kira kelas 2 SMA, aku bersekolah disini sudah 3 tahun kurang. Pengalaman ku cukup lumayan banyak apalagi aku mempunyai pacar bernama Putri dia begitu cantik, baik hati, pintar terlebih dia adalah seorang Mantan Ketua Osis di sekolahnya, aku bahagia memmiliki pacar seperti dia karena memebuatku lebih bersemangat untuk bersekolah meskipun pacarku kini berbeda kelas, dia kelas 3 aku kelas 2. Awalnya aku sekelas dengannya tetapi dikarenakan waktu dulu aku pernah mengalami kecelakaan yang membuatku harus berhenti satu tahun dan ditambah dengan penyakit bawaan lahirku membuat sakit ku itu menjadi lama dan parah. Meskipun begitu pacarku begitu setia dan mampu mengerti keadaanku tersebut.
     Kini aku bersekolah kembali, setelah tertidur lama dari koma ku yang panjang karena kecelakaan itu. Kedatanganku kembali ke sekolah disambut dengan meriah dan hangat dengan teman-temanku yang begitu merindukanku terutama pacarku putri begitu bahagianya saking bahagianya dia sampai-sampai mencium keninggu hingga membuat suasana disana langung terdiam apalagi dengan raut muka para guru yang seakan percaya tidak percaya melihat hal tersebut tetapi suasana itu tidak mengganggu penyambutan tersebut. Tetapi ada satu yang membuat ku harus bersedih karena kali ini aku tidak bisa lagi sekelas dengan pacar dan teman-temanku meskipun begitu teman-teman slalu memberikan semangat untuk ku agar tetap bersabar dan tegar menghadapi cobaan tersebut. Kelas baruku itu adalah kelas 2-A, kelas ini pada waktu dulu adalah kelas dimana pertama kali aku menginjakan kaki dan awal mula mengenal dia, disinalah aku mengenal teman-teman baru meskipun aku telah mempunyai teman-teman dikelas terdahulu tetapi di kelas ini aku serasa menemukan sesuatu yang sidikit berbeda mungkin karena aku kembali bertemu dengan teman lama ku bernama Nenden Ayu Rahayu dia adalah adik kelasku ketika bersekolah di SMP, dia cantik, baik hati dan pintar bahkan dia adalah incaranku sewaktu SMP tetapi gagal karena sudah keduluan oleh temanku yang bernama Ridwan nama panggilannya Iwan singkat cerita ketika itu aku curhat kepadannya bahwa aku sedang jatuh cinta kepada seorang wanita tapi sayang aku malu wan. Hingga suatu ketika aku dipertemukan dengan pacar temanku tersebut yang membutku semakin tercengang dan sedih ternyata dia yang slalu ku idam-idamkan adalah teman pacarku, disitulah aku mulai melupakan dia dan aku tidak pernah menceritakan dia kembali kepada temanku iwan begitulah gambran perjalanan cintaku sewaktu SMP. Banyak yang menyedihkan tetapi dibalik semua itu aku masih mempunyai teman yang setia dan baik pula kepadaku yang seakan membuatku lupa apa yang telah ku alami. Waktu istirahat tiba aku pun kembali melanjutkan berbincang-bincang dengan dia di sebuah taman dibelakang sekolahku dan dia banyak bercerita yang mampu membuatku tertawa bahkan dia masih ingat kepdaku bahwa aku adalah kakak kelasnya dan dia mengetahui bahwa aku adalah teman mantan pacarnya yang dulu. Sampai-sampai waktu istirahat pun tidak begitu berasa dari perbincangan itu aku pun kembali mengenal sosok dia yang dulu ku kenal masih alami dan penuh aura yang membuatku dulu jatuh hati kepadanya. Jam pelajaran pun dimulai kembali. 
      Waktu pulang pun tiba, seperti biasanya aku pulang bersama pacarku bisanya sebelum pulang kami suka menyempatkan makan-makan bersama teman-teman dikantin depan sekolah makanan-makanan di kantin sekolah kami begitu beraneka ragam diantaranya Ada Baso cinta, Jus cinta, dan masih banyak yang lainnya kedua makanan tersebut adalah makanan yang kami sukai tertama pacarku begitu hoby jika kekantin pasti dia suka pesan baso tersebut. Didalam sela-sela berbincang dan makan-makan aku terpikir kembali ke Ayu disitu aku tersenyum sendiri hingga membuat teman-temanku menggoda dan meledek sejadi-jadinya membuat pipiku merah entah apa yang ada dipikir teman-teman aku sedang memikirkan putri sontak seketika itu putri pun pipinya merah, membuatku berasa tidak enak tetapi itulah salah satu kejailan teman-teman yang mampu membuatku berasa hidup didunia ini.
     Setelah makan-makan itu selesai kami semua pun pulang kerumah masih-masing. Seperti biasa aku pulang bersama putri dengan menggunakan kendaraan roda dua. Aku pun sampai dirumah untuk sejenak beristirahat di kamar sambil tiduran aku masih memikirkan dia perbincangan yang tadi membuatku meraskan perasaan yang sebelumnya tidak pernah ku rasakan selama berhubungungan dengan putri. Hari esok pun tiba seperti biasa aku bergegas pergi menuju sekolah setelah sampai gerbang sekolah aku pun melihat dia sedang berjalan sendirian dan akhirnya aku temani dia ketika aku sedang berjalan berdua dengan dia tidak di sengaja aku bertemu dengan pacarku sontak seketika itu aku kikuk tetapi sebelum dia berbicara aku langsung potong saja, dalam pertemuan itu aku kenalkan dia ke pacarku dan aku menjawab dia adalah teman bahkan adik kelasku semasa SMP, tetapi tatapan mata pacarku sedikit sinis dan untungnya bel pun berbunyi akupun sedikit lega……..
      Pelajaran pertama pun dimulai, kalau tidak salah waktu itu ketika pelajaran Bu Tirta dia adalah guru bahasa Indonoesia, guru yang begitu baik dan sangat pengertian terhadap kami muridnya. Di sela-sela pelajarannya ibu guru Tirta suka membuat lelucon yang terkadang membuat kami tertawa dan berasa nyaman untuk belajar. Dan di sela-sela pelajaran Ibu Guru Tirta dia atau Ayu melihatku dan sedikit berkata teryata kamu sudah punya pacar ya kirain belum, sontak seketika itu muka ku merah hingga membuat ibu guru menanyaiku dengan rasa hati yang tidak karuan aku menjawab tidak kenapa-kenapa bu hanya sedikit kurang sehat badan saja, hingga membuat teman-temanku tertawa ditambah dia ikut tertawa membuat hari itu berasa telah kimat saja saking malunya. Selang beberapa menit bel istirahat pun tiba, aku pun langsung bergegas ke kantin tidak disangka-sangka ketika aku dan dia sedang makan-makan di sela-sela itu pacarku melihat aku sedang berdua bersamanya tetapi pacarku tidak langsung mendatangiku hanya melihat dari kejauhan……..
      Bel pulang pun telah berbunyi sekolah pun akhirnya bubaran seperti biasa aku dan pacarku pulang bersama tetapi didalam perjalanan itu pacarku memasang muka kusut dan agak sedikit marah hingga membuat ku bingung dan bertanya kepadanya tetapi dia tidak menjawab malah semakin diam seribu bahasa membuatku semakin bertanya-tanya, selang beberapa menit kita tidak saling berbicara hingga pada akhirnya dia pun berkata dan hal yang paling awal dia tanyakan adalah mengenai kedekatan aku dan dia yang membuat dia cemburu dan menanyakan nama dia meskipun tadi pernah bertemu tetapi karena bel sudah berbunyi membuat mereka belum sempat berkenalan. Kemarahan pacarku adalah mempertanyakan kedekatan aku dan dia teman lamaku itu tetapi aku jawab kehawatiran-kehawatiran itu dengan santai dan tenang, bahwa aku dan dia adalah teman saja tidak lebih. Dan beralibi seribu cara akhirnya dia percaya.
        Seminggu pun berlalu aku dan dia semakin dekat di belakang pacarku aku dan temanku itu berpacaran tanpa sepengetahuan pacarku tersebut, awalnya aku akan setia dengan pacarku tetapi setelah mendengar cerita dari mamahnya Ayu, bahwa dia memiliki penyakit jantung menurut dokter umur dia tidak akan lama lagi hanya tinggal menghitung bulan saja. Dari situlah mamahnya menitipkan dia kepadaku untuk slalu membuat dia bahagia karena mamahnya dengan aku cukup kenal dekat Karena dulu rumah mamahnya dari rumah ku hanya beberapa meter saja bahkan mamahnya dia cukup baik dengan keluarga ku dan dari situlah hatiku semakin dilema satu sisi aku mempunyai pacar dan di satu sisi lagi aku mengemban amanat dari mamahnya ayu. Dari situlah aku putuskan untuk bisa membahagiakan ayu tetapi dengan cara berpacaran dibelakang putri. 7 bulan pun aku bersama ayu membahagiakan dia dengan cara aku membawa dia jalan-jalan dan segalanya aku curahkan kepada dia hingga membuat dia nyaman dan kerasan bersamaku hingga malapetaka itu terjadi ketika aku sedang berjalan-jalan salah seorang teman putri melihat aku sontak seketika setelah mendengar cerita temannya tersebut putri marah dan menemui ayu kemudian memarahi ayu sejadi-jadinya bahwa dia telah merebut pacarnya dan akhirnya aku memisahkan kedua pacarku tersebut disitulah pacarku yang pertama menanyakan apakah aku mempunyai hubungan sepesial dengan dia dan aku terdiam tidak bisa berbicara hingga akhirnya aku berbicara dan mau jujur aku harus menghargai ayu mengingat perkataan mamahnya aku berkata seadanya bahwa aku mencintai ayu dan aku telah berpacaran dengan dia sontak pacarku marah dan menggampar aku lalu pergi dengan berlinang air mata hingga teman-temanku yang dulu tidak menyangka bahwa aku akan berbuat sekejam itu, dalam hati berkata “ Maapkan aku sayang bukan maksud hati ingin membuatmu kecewa tetapi ini adalah sebuah jalan yang harus kita lalui bersama meskipun ku tahu kau sakit mendengarnya, tetapi maapkanlah aku ”.
      Tiga hari pun berlalu, aku pun masuk sekolah dengan begitu malunya karena banyak cacian dan olokkan membanjiri telingaku tetapi aku terima dengan lapang dada. Begitulah selama tiga hari aku mengalami hal yang paling memahitkan dalam hidupku di sela-sela keterpurukan ku aku juga mendapat kabar bahwa ayu sedang dirawat dirumah sakit dan ketika aku menjengguknya hatiku semakin sakit bagaikan tercabik-cabik ku tahu dia telah meninggal dunia, tetas air mata seorang lelaki terlihat begitu menyentuh kalbu ini hingga mamaku dan mamanya menitikan air mata dan mamaku yang paling tahu bagaimana kronologi kejadinanya.
     Seminggu setelah kematian itu aku masih bersedih dan masih mengingat masa-masa kebersamaan kita, tetapi hati dalam begitu bahagia karena setidaknya sebelum dia telah tiada aku telah memeberikan kebahagiaan yang membuat dia sedikit tersenyum dan membuat dia seakan tidak memiliki penyakit tersebut. Dan dari satu sisi lainnya aku telah kehilangan keduannya yang membuat ku masih bersedih, kesedihanku semakin menjadi ku tahu pacarku yang dulu putri telah memiliki pacar baru itu membuat aku semakin jatuh hingga dalam pikirku apakah aku salah telah memilih dia tetapi mungkin ini salah ku tidak berterus terang dan berbicara dengan dia apa yang ku alami ini.
      Hingga suatu ketika kejadian yang tidak di inginkan terulang kembali sehabis pulang dari sekolahnya, dia mengalami kecelakaan yang hebat hingga bagian kepalanya terbentur kejalan mengakibatkan robek dibagian kepalanya kemudian kedua tangan dan kakinya patah sehingga ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit nyawanya tidak bisa tertolong lagi.
    Akhirnya mamahnya Aldi menceritakan kenpa dulu Aldi lebih memilih Ayu. Setelah mendengar ceritanya sontak putri sangat menyesal bahkan dia merasa terpukul karena dulu tidak mendengar penjelasan dari Aldi pacarnya malah dia mencari pacar baru yang membuat Aldi terpukul setelah kehilangan Ayu harus kehilangan Putri juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar