Minggu, 25 Maret 2012

Tugas ke 2 ISBD

Menurut Ustad Usep, marbot masjid AL- Istiqomah.

Alam dibedakan menjadi 2, yaitu:
Alam dibedakan atas alam ghaib (seperti Allah, malaikat, jin, surga, dan neraka) dan alam tampak. Ghaib menurut bahasa berarti yang tidak tampak. Allah-lah yang paling mengetahui kedua alam tersebut. “Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang tampak (QS Al-Hasyr : 22)”. “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan (QS Al-Baqarah : 33)”.
Kita harus beriman kepada yang ghaib. “Kitab ini tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib … (QS Al-Baqarah : 2-3)”. Tetapi kita hanya bisa mengetahui yang ghaib secara benar dengan cara ikhbari, yakni sejauh apa yang dikemukakan oleh Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur’an dan As-Sunnah).
Alam ghaib yang diciptakan oleh Allah merupakan ujian bagi manusia selama dia hidup di dunia. Manusia diuji apakah ketika di dunia dia beriman kepada Allah, Hari Akhir, surga, neraka, pahala akhirat dan sebagainya – yang mana semuanya itu tidak tampak – ataukah dia mengingkarinya.

Malaikat
Malaikat merupakan tentara-tentara Allah yang ditugaskan untuk urusan-urusan tertentu. Diantara malaikat-malaikat Allah kita mengenal antara lain malaikat yang sepuluh, delapan malaikat yang mengusung Arsy Allah (QS Al-Haaqqah : 17), dan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk menolong orang-orang mukmin yang sedang berjihad (QS Al-Anfal : 9).
Sifat-sifat malaikat :
1)Memiliki dua, tiga, atau empat sayap (QS Faathir : 1), kecuali Jibril - yang merupakan malaikat yang paling besar -  memiliki 600 atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari). 
2)Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun bagi yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda ridha. 
3)Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat (membangkang) atas perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka. 
4)Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum. 
5)Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar yang diharamkan. 
6)Menyukai tempat-tempat yang bersih.

Jin
Jin dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama, sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia kecuali Iblis dan keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari Kiamat. Iblis dahulunya juga jin tetapi setelah menolak sujud kepada Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya dilaknat oleh Allah. Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut sebagai syaithan karena memiliki sifat yang serupa. Disamping itu, istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang memiliki sifat-sifat syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat.
Syaithan dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tingal di alam yang tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi jika mereka menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka manusia bisa melihat mereka.
Syaithan dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga rumah-rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya tidak pernah berdzikir kepada Allah.

Qarin (Pendamping) Manusia
Allah telah menetapkan bahwa setiap manusia didampingi oleh seorang malaikat (yang senantiasa mengajak kepada kebaikan) dan seorang jin kafir (yang senantiasa mengajak kepada keburukan). Semua jin yang menjadi qarin manusia adalah kafir kecuali jin qarin Rasulullah yang telah diislamkan oleh Allah.

Interaksi antara Jin dan Manusia
1)Dari sisi penciptaan, manusia lebih baik dan lebih mulia daripada jin. “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik penciptaan (QS At-Tiin)”. “Dan sungguh Kami telah memuliakan keturunan Adam (manusia) … (QS Al-Isra’)”.   
2)Rasul-rasul Allah adalah dari kalangan manusia. Tetapi jin tetap bisa mendengarkan dakwah mereka karena jin bisa melihat dan mendengarkan mereka dari alam mereka.  
3)Dalam syariat Nabi Muhammad saw, kita dilarang untuk meminta perlindungan dan meminta pertolongan kepada jin, meskipun dalam perkara kebaikan. “Dan terdapat sekelompok manusia yang meminta perlindungan kepada sekelompok jin sehingga para jin itu menjadi semakin congkak (QS Al-Jin)”.    4)Islam mengharamkan pernikahan antara jin dan manusia.

Pintu-Pintu Penyebab Campur Tangan Jin di Alam Manusia
Faktor-faktor penyebab campur tangan dan gangguan jin di alam manusia melalui berbagai pintu, antara lain:
a. Pintu kelemahan kondisi psikologis (kejiwaan) seperti : Perasaan takut sekali, sedih sekali, marah sekali, kelalaian hati dari zikrudllah  dan semacamnya
b. Pintu memperturutkan hawa nafsu di tengah maraknya berbagai kemaksiatan.
c. Pintu bid'ah dengan segala macam dan tingkatannya yang tersebar di tengah - tengah masyarakat.
d. Pintu dunia perdukunan, peramalan dan sejenisnya.
e. Pintu dunia beladiri dan olah kanoragan dengan menggunakan tenaga dalam.
f. Pintu dunia olah pernafasan, meditasi dan semacamnya.
g. Pintu dunia pengobatan alternatif supranatural.
h. Kencederungan umum masyarakat kepada dunia klenik, mistik dan misteri.

Untuk bisa menjaga diri dari gangguan mahluk harus kita harus memperbanyak:
Perisai Diri
1. Secara umum, jagalah ketaatan dan jauhi kemaksiatan.
2. Peliharalah sholat fardhu dan juga sholat-sholat nafilah, khususnya sholat rawatib, qiyamul lail (minimal witir) dan sholat dhuha.
3. Perbanyaklah membaca Al-Qur'an setiap hari, khususnya pada malam hari, dan lebih afdhal jika disertai dengan membaca terjemah tafsirnya untuk tadabbur.
4. Persempitlah jalan syaithan dalam diri dengan banyak berpuasa, minimal  tiga hari setiap bulan.
5. Basahi lidah  dan bibir dengan banyak berdzikir, baik dzikir secara khusus pada kesempatan-kesempatan tertentu maupun dzikir secara umum seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, bershalawat, dan lain-lain.
6. Jagalah wirid dzikir pagi dan petang dengan Al-Ma'tsurat atau lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
7. Bekali diri dengan ilmu yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai manhaj as-salaf ash-shalih, dengan banyak membaca, konsultasi, mengikuti kajian-kajian Islam secara manhaji, dan lain-lain; khususnya dalam tema-tema aqidah, tazkiyatunnafs, tafsir Al-Qur'an, dan Al-Hadits.
8. Jauhilah kebiasaan melamun dan mengkhayal, serta hindarkan pikiran dari hal-hal yang membebani sampai membuat gelisah, sedih, takut, tertekan, marah, putus asa, dan lain-lain.
9. Pertahankan diri selalu berada di tengah lingkar pertemanan dan kebersamaan islami yang istiqamah.
10. Sering-seringlah bermuhasabah diri diikuti taubat dan istighfar.
11. Usahakan selalu dalam keadaan suci (berwudhu).
12. Tidurlah secara islami (sesuai Sunnah), dengan cara :
a.Niat (tidur dengan sengaja).  
b.Berwudhu.
c.Membersihkan dan merapikan tempat tidur.
d.Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali.
e.Membaca Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.
f.Mendekatkan kedua telapak tangan ke mulut, meniup, dan membaca surat-surat: Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan pada anggota badan semerata mungkin. Dan ini dilakukan tiga kali.
g.Membaca doa tidur.
h.Tidur dengan cara berbaring miring ke kanan.
i.Jika bermimpi buruk hendaklah :
1) Meludah kecil ke sebelah kiri 3 kali.     
2) Berta'awwudz.  
3) Mengubah posisi tidur.      
4) Tidak menceritakannya.
5) Lebih baik jika bangun, berwudhu, lalu sholat.
j. Membaca doa bangun tidur.

Tugas dari mata Kuliah ISBD dari dosen Drs. Ana Maulana.M.Pd.

Soal!!!
1. Pengertian Globalisasi menurut para ahkli?
2. Dampak globalisasi terhadap kehalusan berbahasa khususnya di negara Indonesia?

Jawab
1. Pengertian Globalisasi menurut para ahkli.
a. A. G. McGrew
Globalisasi mengacu pada keserbaragaman hubungan dan saling keterkaitan antar masyarakat yang membentuk sistem dunia modern. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
b. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial di mana halangan-halangan bersifat geografis pada tatanan sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
c. Emmanuel Richter
Jaringan kerja globalisasi yang secara bersamaan manyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan dan persatuan dunia.
d. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
e. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.

2. Dampak Globalisasi terhadap kehalusan berbahasa Khususnya di negara kita Indonesia, dalam zaman golobalisasi ini banyak manusia atau masyarakat lebih mementingkan diri pribadi yang mengakibatkan kurangnya sosialisasi terhadap lingkungan karena mudahnya akses komunisasi seperti media elektronik dan media cetak. Terlihat dari semakin hari tingkah laku mereka yang semakin tidak karuan dari mulai cara berpakaian sudah mula kebarat-baratan dan cara hidup pun sama tertuma dari segi cara berturut kata yang semakin tidak dihiraukan. Contohnya seperti ke sesopan santunan dalam berbicara terhadap orang yang lebih dewasa, kebanyakan remaja sekarang begitu tidak menghormati orang yang lebih dewasa dengannya dan mengaganggap seperti orang-orang sebayanya, padahal remaja itu adalah tonggak kemajuan setiap negara jika begini mau dibawa kemana negara kita ini jika remaja penurus begini keadaanya.
memang secara langsung dampak positif dari globalisasi itu sangat terlihat bermanfaat untuk kesejahteraan semua tetapi dibalik semuanya pasti ada dampak negatif jadi kita selaku manusia yang hidup di zaman globalisasi ini setidaknya bisa mengpilter mana yang baik dan buruk.

Minggu, 04 Maret 2012

Cukup Sampai Disini

Cukup sampai disini
Aku tertatih
Terjatuh ......
Dalam lubang yang sama

Cerita ini akan ku kubur
Jauh kedalam tanah
Bersama ......
Seluruh luka didada

Cukup sampai disini
Terimakasih.

Rabu, 22 Februari 2012

Tiga Anak Ditinggal Rantau


Sepi menusuk tiga anak menderita
Ditinggal kedua orang tua
Rumah slalu sepi hening tak ada canda
Tak ada penyokong rumah bak neraka

Tiga anak slalu menangis
Meronta-ronta didalam dada
Berharap keajaiban datang
Keduanya agar cepat pulang

Bayang Dimensi


Ku terjebak dalam ruang
Bergelut dengan waktu
Hingga hatiku terpenjara
Hati didalam menjerit meronta-ronta

Sungguh pilu dunia yang ku pijak ini
Panas dengan tikus-tikus kecil yang mencari sensasi
Hingga mereka lupa apa dan siapa
Lupa ingatan demi kepuasan

Katanya mencari ketenangan
Itu kata mereka
Karena beban dan masalah yang menjerat
Mereka rela berbuat dan nekad.

Benteng Aku Lelah


Mungkin angan-angan
Untuk bersanding bersamamu
Semakin hari semakin menipis
Karena benteng didepan tak mau hilang

Walau asaku melangit
Namun benteng terus mnghapit dan menjepit
Hingga rasa dalam asaku
Perlahan redup Gundah nian tak menentu

Kini......
Aku bagai orang hilang arah
Satu kali melangkah
Benteng dua kali mendahuluiku lagi
Hingga napas ku tersedap sedu. Top of Form

Menentukan Arah


Tak tau apa yang harus aku laku
Melangkah takut salah arah
Diam pun aku termangu
Hingga dia sakit karena ku

Bagaimana aku harus bersikap dan berpikir 
Menentukan langkah agar tak salah langkah
Karena aku tak mau membuat kau terluka lagi
Karena sikapku yang terus begini.

Satu Nama Dia dihatiku (Namun tak Ku Sebut Namanya)


. .....melihatmu tersenyum
Membut hatiku cerah berbinar
Melihat tawa dan mendengar suaramu
Membuatku melupakan segala resah gundah didada

Yang paling membuatku bahagia
Adalah hal yang juga membuatmu bahagia

Tetaplah selalu terseyum
Karena senyummu kebahagiaanku dimalam
Pewarna penyempurna segala dunia yang ku punya
Walaupun ku tahu kita tak bisa bersatu

Tetapi aku akan selalu....
Berusaha untuk membuatmu bahagia dan tersenyum
Slalu tersenyum saat kau berada didekapku.....

Hampa Nan Kesepian


Malam sepi merasuk hati
Gundah melanda sepi setia
Kehampaan itu bencana
Kesepian itu derita

Harap Dalam Penantian


Ingin aku rasanya memilkimu
Membawamu ke alam nirvana
Tuk temani disetiap deru napas nan langkahku
Namun aku sadar dalam saat ini aku tidak berhak
Karena aku tahu kau belum sepenuhnya kumiliki
Meski kita saling mempunyai rasa
Sadarku.......
Karena kau masih punya dia kekasihmu
Karna aku tahu aku ini hanya orang ke tiga dari kisah mu
Tetapi meskipun begtu
Aku akan menunggumu dan bertahan
Sampai titik penghabisan nyawa ini
Demi rasa ku pertaruhkan kepercayaan hati kepadamu

Didalam Mimpi


Lama ku tertidur
Bermimpi aneh tak biasa
Dalam mimpiku itu terlihat
Sosok sang putih berpakaian putih sudah tua renta
Dia melihatku tangannya melambai sambil menunjuk kearahku
Ku lihat kearah wajahnya tak bermuka
Terlihat samar namun terus melambai nan menunjuk
Sontak ku kejar, aneh dia terasa dekat namun semakin menjauh
Semakin tak terlihat diujung mata ini
Hingga ku lelah ku tersadar nan terbangun dari mimpi aneh ku ini
Dalam benak ini hanya mimpi belaka namun hati slalu bertanya
Sosok tua renta didalam mimpi siapa dia
Mungkinkah ini suatu pertanda
Ataukah hanya sekedar gambaran kecemasan
Didalam hatiku semata........
Ku masih tak tahu
Tak mengerti
Hingga akhirnya mimpi itu berakhir
Mataku terbuka kulihat jendela senja telah tiba
Namunn hati terus bertanya-tanya..........

Adinda


Indah wajahmu slalu terbayang
Disetiap langkah bapas hidupku
Tak jemu-jemu aku memikirkanmu
Hingga terbawa kedalam mimpiku

Senyummu itu tenangkan hatiku
Segarkan mata warnai duniaku
Jauh terbayang jauh ku tatap
Karna kaulah duniaku sempurna

Kau Adinda ku
Yang aku puja
Yang aku cinta
Yang aku sayang
Hanya dirimu
Dalam pikirku
Dalam hatiku

Duhai Adinda
Mengertilah aku
Pahamilah aku
Keinginanku

Bahwaku sangat
Mencintaimu, Menyayangimu

Pagi Untuk Cahaya Hati


Ketika mentari menyapa
Cahayanya begitu hangat ku rasa
Sambil duduk termenung ditmanai secangkit teh
ku menunggu kabar dengan sabar 

Namun kabarpun tak kunjung tiba
Buat pikirku slalu berprasangka mengada
Namun didalam hati aku percaya dia setia
Itu membuatku agak sedikit lega tak berprasangka

Lama ku menunggu nan terdiam
Bola panas yang bundar yang terus berputar
Membayangiku diatas kepala tak henti
Hingga tak terasa teh pun habis

Hingga...... 
Hilang prasangka 
Dihatiku lega seluas semesta
Kini pikirku positif
Jalan terbaik dari segala cara
Kini doaku ku panjat
Semoga dia sehat dan baik slalu
Distiap waktu yang terbatas tempat 

Satu Yang Benar Seribu Yang Salah


Semua terjadi sperti angin lalu
Si kancil menang si kura-kura merana
Berkuasa bersmbunyi dibalik nur ilahi
Benar diakata salah selalu dibenar'kan
Mereka pikir merka penguasa bijak
Kenyata berbalik kata"
Ucap meraka hanya dikata bukan dipakta.
Didepan memelas dibelakang menguras
Dia yang diatas tidur pulas
Dia yang dibawah.
Hidup terlunta-lunta mati berdiri
Itulah gambaran kehidupan yang ada disekitar kita
Berawal dari hal kecil menjadi besar.

Senja Bersyukur


Senja sinar bola mengilang 
Menghadirkan sejuta canda dan tawa
Terbawa hilang bersama senja
Berbuah mega terlukis indah

Dibalik semua ada kisah
Cerita terang dikala hilang 
Ketika semua pulang kerimba
Semua senang karena senja telah hilang 

Kini senja hilang sementara
Terganti malam bertemankan bulan dan bintang seadanya
Tapakuri dan syukuri......
Semua telah diatur kita hanya bisa berdoa dan berusaha
Terimalah yang ada dan Syukuri jika telah diberi. 

Berlalu Masih Bisa Berdiri


Hidup ini ........
Dimana terkadang cerita tak selamanya berkawan
Berjalan sesuai dengan semua harapan rangkulan tangan
Disaat mulai menemukan titik terang
Gelap yang dulu menemani teracuhkan
Dan dikala titik terang sudah menjauh 
Nan gelap menaungi sanubari ini 
Dia kembali merangkul gelap

Penuh cerita bahagia berbalut duka
Semua ada dalam cerita dunia fatamorgana
Hancur berantakan semua tak tersisa
Bila kita turutkan nafsu ranjau kita
Namun bebaslah bak burung
Namun jangan terlalu berharap bisa terbang ke Bulan
Bisa .....
Bila ku mampu
Pasti ku bisa bila berusaha
Cepat berpikir dan berbuat
Terhenti bukan satu tujuan akhir
Beridiri Teman Pasti Kau Bisa.

Cukup


Dulu ku masih bisa bersabar
Tak ku tanggapi demi rasa ini
Namun jika kemamuanmu itu
Maap jika kau selalu mengungkit masalalu
Aku tak sudi karena itu buatku terjatuh
Kau yang menegurku jika ku tak mengenakanmu
Hingga ku slalu ucapkan kata maap hingga berulang
Tapi nyatanya dibelakangku kau masih menyimpan lagam lama
Sungguh sakit....
Sungguh perih....
Dan sungguh pilu hatiku saat ini melihat kata-katamu itu
Mungkin aku tak berhak berujar begini
Tepi kata-katamu itu yang memebuatku percaya
Hingga beribu harap ku taruh untukmu semua
Saking lelah menaruh hati selalu salah
Namun semua telah terkuak dengan kata-katamu itu aku bisa mengerti
Meskipun sedikit telah tergambar jalan pikirmu yang slalu menyimpan lagam lama
Lalu kini apa artinya cinta kita
Jika kau masih menyimpan lagam lama

Tetapi jika kau masih setia pada rasa cinta kita
Aku mohon jangan ungkit lagam lama dihadapku
Simpanlah lagam lama itu
Jika kau masih mengenang dia berarti kau masih cinta dia
Dan berarti kau jadikan aku sebagai pelampiasan hatimu saja
Namun....
Aku bisa mengerti perasaanmu
Tetapi hargailah perasaan ku juga

Jika kau banar cinta kepadaku
Sambut aku lupakan yang lama
Biarlah dia menjadi cahaya
Penerang jalanmu dihadapan
Dan.....
Jadikanlah sebagai pijakan kedepan
Kini Permohonanku...
Jangan selalu mengungkit yang terlah berlalu dan berharap yang lalu
Tetapi sambutlah aku dengan tulus dari segenap hatimu 
Yang kini ada dihatimu
Karena jujur aku sungguh cinta nan sayang kamu
Meski tak ku beri dengan tingkah
Tapi tunggu waktu......
Namun kata-kataku mengisaratkan semua
Kesungguhan perasaanku ini.

Permintaan Malam


Tengah malam ku terdiam terpejam
Menundukan kepala sambil berdoa didalam dada
Salalu ku kuterjaga untuknya
Harapku selalu ada di setiap doa yang kupanjatkan

Didalam pikirku asaku ada 
Sebercak hal yang ku harap bisa terjadi dialam nyata
Hingga harapku untuknya semoga tak sia-sia
Bagaikan sebuah cerita buanyan didalam mimpi belaka

Semoga tak percuma jerih payahku di malam ini
Jauhkan pandangan fatamorgana dipelpuk mata dia
Hanya satu permintaan hati di malam ini
Didalam dada yang terdalam berjuta asa nan rasa ku curahkan

Tuhan......
Hanya satu permintaanku malam ini

Ku ingin saat-saat dirinya bersamaku
Dia merasakan kebahagiaan dan kenyamanan
Bukan lara yang terpendam menjadi dendam
Bukan jarak yang berujung pemisahan    

Melainkan jika ku ada disisinya
Aku bisa meneranginya
Disaat dia kebingungan 
Mencari titik terang yang dia tinjau

Aku ingin menjadi penolongnya
Disaat dia kesulitan 
Aku ingin menjadi pengobat
Disaat dia kesakitan 
Dan aku ingin menjadi 
Petunjuk disaat dia kebingungan

Dunia Menggila


Dunia kian aneh
Dengan cinta yang terlbalut luka
Cinta sejati seakan tak ada
Dengan sebuah penghianatan meraja

Zaman yang serba berkembang
Dengan nas yang semakin menggila
Tingkah bak setan 
Meski manis namun miris.

Menepi


Gugurlah, usai sudah
Meski cahaya salau menemani
Nur ilahi telah menepi
Penghabisan waktu telah dipelupuk mata

Semangat mendarah diri kian mati
Setelah nur ilahi telah semkin menepi
Cita-cita tinggal cerita angan dimata
Kala mati semua terasa percuma 

Hanya amal jadi penerang jalan
Hanya itu yang bisa........
Harta dan tahta dialam sana tak perguna
Dalam pandangan nur semua tetap sama.

Sajak Penantian


Dalam angan bila menepi
Dalam tempat surya ku menanti
Dalam lamunan bulan ku slalu bermimpi
Dalam semua sisi slalu ku beri 

Berharap bisa bersayap
Menjemput bintang memeluk bulan
Harapan seakan menggila 
Tiada berdaya mimpiku angan dimata

Bila semesta telah ditangan
Entah bumi kan berteman sang cahaya
Meskipun kutahu takan berpeluk
Angan dikalbu slalu melangitkan ku

Asa pekat bumbung menghitam
Ingin bersayap angan terhenti
Bermimpi harap ini bukan tujuan semata
Bahagia itu bisa namun berbeda cara.

Arkeologi Jalanan


Arkeolog jalanan.....
tempatmu berpijak langit nan bumi ini
kau gantungkan harapan demi harapan
ditepian hitam diatas raungan roda nan hirup pikuk nas berjuta

Tengah sang raja cahaya
tiba diujung kepala mencoba merubuhkan menara
memecah belah benda-benda purba menjadi lebih berguna
kau arkeolog sejati lebih dari itu namamu perubah keindahan alam

Mski padangan miris terkdang mencacimu
tetap tegar bagaikan batu karang ditepian pantai
jauh dekat banyak sedikit kau selalu ceria
dibalik semua derita yang kau rasa

namun itu duniamu
hunian yang kau cipta nan kau nikmati.

Menjelang Kedatangannya


Dikala semua sedang terbuta
Dikala semua sedang merasa
Nikmat terpejam nikmat madu belaian
Dikala itu waktu menjelang surya

Gunung masih termenung
Kota masih tetap terbuta
Tak bercahaya sang surya masih diperantaian
Kan datang bila diharapkan kan menghilang bila terhalang

Tak tentu semua masih fatamorgana
Hari depan belum tentu menentu
Masih meraba kemana kan merasa
Jalan tak bercahaya ujung belum menepi

Sang surya telah tiba diperjagaan
Laksanakan tujuan bila kan datang
Selesai hilanglah kenikmatan madu
Terganti sang raja cahaya telah menjemput 
Untuk melanjutkan perantauan duniawi
Ahkir semua berujung ditempat yang telah ditetapkan.

Penghabisan Waktu


Habis sudah waktu ku kini
Penghabisan kian diujung jalan
Hitam kecil terus menggerogoti
Napas bertahan kian melemah

Dera binasa menjerit nas tak berdaya
Akan cepat reduplah nyala dunia
Nas hilang telah berpulang kepangkuan
Nas terhenti akhirlah semua cerita

Setitik hitam pengantar penghabisan
Slalu diacuhkan dan disepelekan
Namun kecil semakin menjadi
Kecil kejam lama membesar

Penghabisan waktu kian nas diujung pintu
Berpulanglah kepangkuan ilahi.......

Pengap Dalam Penantian


Gelap malam sepi
Sesepi kalbu ini
Menunggu dan terus menanti
Akan cinta yang sejati
Hingga satu rasa menepi
Hati yang sepi kini terisi
Hingga tercipta sebuah lagu
Sebuah kata dari dasyatnya sebuah rasa
Dari sebuah jalan yang berliku 
Dari sebuah penantian yang panjang
Indahnya saling memberi dan mengerti
Kian mempererat tali kasih sayang dua sejoli
Antara dua nas yang dicandu asmara
Bahwa cinta kunyakin denganmu sejati

Bukan Sekedar Harapan


Dia........ 
sang putri 
sang bidadari
sang hati
sang pujaan 
sang jiwa 
sang tercinta
sang tersayang 
berasal dari kota kembang

Mencintainya seperti ibu ku 
Jauh di mata dekat dijantung dan urat nadi
Sang segalanya bersal dari kota kembang
Bunga harapan masa depanku dikala berjalan 
Dunia dan matiku.
Hidup yang mempersatukan kebersamaan kita
Dan mati yang memisahkan kita sebentar
Sebelum dipersatukan kembali
Dalam dunia yang abadi.

Ketika Sang Penyair Berpuisi


Angin ku tahu
Ku bukan seorang penyair 
Tetapi ketika ku melihat kedasyatan ciptaanmu
Syariku seakan mengalir menari mengikuti langkah kaki dan senyummu
Saat ku menatapmu kau buatku tak berdaya
Tubuh terasa kelu merahku terbisu
Ingin ku berkata hingga berteriak
Menyebut namamu 
Mengungkap rasa ini
Tapi ku bodohi rasa ini menjadi duri
Rasa ini bukan rasa cinta
Melainkan rasa sakit yang timbul
Sungguh menyiksa nyaliku menciut 
Itu semua karena ingin hati salalu berada didekatmu
Namun ku tahu kini blum bisa
Waktu belum mengijinkan kita untuk bersama
Berlayar memadu rasa.

Maafku Tak Mampu

Ibu ......
Ayah.....
Maafkan aku
Memang aku tak tau diri
Tak tau diuntung
Ku akui aku belum bisa membahagiakan kalian
Malah slalu menyusahkan
Tak bisa meringankan beban kalian

Tetapi 
Aku berjanji
Mulai detik ini 
Mulai hari ini
Sumpahku akan slalu turut dan patut pada perintahmu

Ku yakin perkataan mu
Yang terkadang membuatku seakan dikucilkan
Tapi dibaik semua itu
Kau menyimpan asa untuk mendewasakanku



Sekali lagi 
Maafku yang slalu berpandangan negatif
Maafkan aku oh ibu oh ayah.


Hitam


Kumbang putih tersekat 
Kumbang hitam membelenggunya
Anggapan hitam tak mau hilang
Namun sayang sang putih terasa terkekang

Kumbang hitam benar gila
Udah terbuang masih ingin bercinta
Mengharap putih menolek hitam
Namun sayang sang putih ingin bernahkoda

Miris balada sang hitam
Berharap setelah dibuang putih
Melepas nyawa semua dia coba
Namun sayang sang putih tak kasian juwa

Kini sang hitam....
Masih beruasaha sungguh gila
Sudah terbuang masih nekad juwa
Hingga sang putih risih 
Bingung dibuat gila juwa 

Imaji didalam cerita...
Sang putih dan setengah hati
Anggapan sang hitam masih ada rasa
Namun itu hanya semu belaka

Terlalu berlebih
Membumi langit
Buka salah sang putih semata
Namun sang hitam yang telalu belaga

Ingin membeli darah dengan nyawa
Ingin meregang nyawa demi putih
Teragis bagi sang hitam
Berharap bulan bumi dia telan.

Kata Busuk


Seyuman itu....
Kini sirna termakan waktu
Bayang itu....
Kini telah lari dengan rasanya.
Kemana aku tak tahu
Dalam diam mati terkapar
Tak tahu sang kumbang teryata bertuan
Berbalik kata semanis buaian
Cahaya kini sekerdip lilin
Gundah yang mendera
Bahagia ternyata bencana
Semua seakan meggeronggoti kalbu insani ini.

Dibunuh


Langit menghitam.....
Bumi meradang bergucang
Dara mati dara terkuliti
Hebusan terhenti dara menutup

Awan hitam kian menerkam
Angin berputar semakin menantang
Gemuruh ras menjerit tercekik
Mati terkuliti nyawa terhempas

Dibunuh dalam pengap
Gelap didalam memaki
Ras sirna ras terhempas
Sekilat tak berbekas.

Jika


Jika hanya begini
Takan mungkin begitu
Jika terus begini
Takan ada ujung akhir derita semua

Maka ...
Akhir akan begni begtu
Kembali saling mengerti
Kikis sipat kecil dari sendiri

Awal bersama.......
3/4 tahun keluar bersama juga
Saling kembali saling percaya
Membumi dibelakang didepan melangit

Akhir......
Ayo berpegangan tangan kembali
Satu lidi takan mampu menopang beban
Tetapi jika Seribu lidi seberat apapun beban akan terasa ringan.

Hanya Imaji Dalam Mimpi


Hanya .......
Hanya ada satu penerang
Dikala pagi datang
Hanya ada satu sang surya
Dikala pagi bercahaya
Hanya ada satu bidadari 
Dikala pagi membayangi
Hanya ada satu bumi
Dikala pagi beranjak
Hanya ada satu hati dalam jiwa
Dikala bepijak

Sayap mematah terjatuh
Sayap terkembang terus kan tetap terbang
Tergantung sang pemberi yang merasa
Agar kata dan rasa tak sekedar berangan
Mimpi didalam dunia imaji.

Dekat


Semilir angin dimalam ini
Ditengah barisan prajurit hijau
Sejauh mata memandang
Samar sekat bayang tergambar
Angin kembali Merantau
Bumi menunggu kau kembali

Intan dan bunga memang jauh
Namun dihati wangi semerbak
Menaungi langkah bumi
Bayang temani cahaya

Garut_Bandung Dekat Dihati

Hanya Bilang Hanya


Satu merana
Dua tersiksa
Tiga sirna
Hidup untuk mati
Semua telah terjadi
Berjaji bakti hanya janji
Senyum serapah hanyalah mimpi
Sebuah mimpi dari sejuta cerita
Yang takan pernah bertepi

Burung Antara Hidup Dan Mati


Pertama seakan akhir dunia
Ada cahaya diatas hilang entah kemana
Burung bingung mencari arah haluan
Terasa dingin terus menggerogoti dan menepi

Burung hilang ditengah kegelapan
Masih terus mencari dia kebingungan
Burung bosan mencari cahaya
Tak tau darat mencerca dia

Burung malu tertunduk lesu
Membumi langit akhir terjepit
Namun ada sebercak cahaya harapan
Slalu berkata kau pasti bisa, ini bukan akhir

Burung kembali
Semangat mengakar
Meski telah terjatuh kedalam jurang
Dia percaya cahaya slalu melambai

Burung tersenyum terang merantai
Dengan tangan terkepal sebesar hati
Semangat mengakar mendarah diri
Burung terbang kembali mencari.........

Saksi Kamar Kecil


Disudut kamar ini ku terdiam
Tubuhku terkaku bagaikan bongkahan es
Sepi menjadi pagi menjemput dalam kemelut
Ku masih terdiam kelu terbisu

Secangkir kopi temani pagi buta
Kawan bukan teman kopi itulah teman setia 
Sontak hati mata berkaca.......
Terlihat awan bukan putih menjemput 
Melainkan pekat hitam bayang-bayang kejahatan

Dalam pagi buta besi emas berlari mulus
Dikejauhan samar dia membawa harta
Pagi buta timur meradang 
Bumi merana alam berguncang

Malam Kesakitan


Malam tiada berkawan
Tertegun lemas ratapan malas
Wajah kusut tak berupa
Mata melek dikira ku buta

Malam ini kurasa
Merana sepi tiada bercahaya
Hitam kelam temani malam 
Kini ku lara hatiku berduka
Duduk termangu dalam lamunan 
Dalam kesedihan yang terus mengerogoti tak henti
Mengurung hati terus menyudutkan diri
Seakan teman dalam keheningan itulah kesepian

Tak pernah terpikir oleh ku
Bila kan merasa, rasa dimana
Kesedihan yang mendalam
Menyakitkan itu bagaikan neraka dunia

Tak pernah ku pinta
Namun datang begitu saja
Bahwa rasa yang kini dia tular
Hanyalah kesedihan dan kesakitan
Bukan kebahgaiaan awal jumpa
Namun kesakitan disaat datang perpisahan.

Bukan Berarti ( Kesetian Pengobat)


Mengilang bukan berarti mati
Mati belum tentu mengilang
Selalu terjatuh bukan berbarti menyerah
Meraba jalan menunggu cahaya menyimpan tenaga

Dikala dia terbang, ingat
Daratan menanti kembali
Ketika saat itu tiba
Cahaya siap obati sayap-sayap patahmu

Menunggu dan tetap menanti
Berdoa itu yang dia bisa
Berharap dia kembali
Demi sebuah cahaya dia bersabar.

Asa

Kumbang telah kembali
Dari peratauan duniawi
Meski dulu pernah terhenti
Dijatuhkan kedalam jurang, nyaris mati 

Tapi kini dia datang
Dengan semangt baru
Merah bagaikan darah
Biru bagaikan luas lautan

Disini ada secercak harapan
Dia titipkan pada siang dan malam
Berharap suatu saat nanti
Kan terlihat sang bunga 

Hanya satu pengobat dihati
Penenang dikala sepi menyepi
Berontak dikala terjepit
mampu beridiri saat kau jatuhkan kembali
Kata diatas kata
Pengobat lebih dari obat
"Sebelum bendera hijau terbentang
Perjuangan dan doa belum sepenuhnya sirna".

Mengejar Bayangan


Ada kangen rindu menggebu-gebu
Ada sayang dia tersayang
Namun sayang kasih tak sampai
Melayang merindu bukan merinduku
Ku sayang dia merindu mengejar cinta 
Berharap semua yang lama kan terlupa
Dia menunggu tetap menunggu 
Dengan sabar kepadanya
Sampai diriku hilang 
Benar-banar hilang
Terhapus dia hati dan bayangmu.

Selasa, 21 Februari 2012

KEHIDUPANKU MEMATIKAN IMANKU


Di sebuah kota besar hiduplah sepasang keluarga yang mempunyai anak permpuan yang bernama Irma, Irma adalah anak pertama dan satu-satunya yang mereka miliki, dia begitu pintar disekolahnya dan sangat disayangi oleh kedua orang tuanya bahkan segala sesuatu apapun yang dia inginkan mereka slalu berikan. Dikisahkan keluarga tersebut sangatlah rukun, ramah terhadap tetangga dan lingkungan sekitar, meskipun keduanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hingga suatu ketika tragedi menimpa keluarga tersebut dengan terjadinya kecelakaan yang menimpa suaminya, membuat suaminya kehilangan pekerjaan karena dalam kecelakaan tersebut. Suaminya mengalami kelumpuhan total, sehingga secara otomatis yang menjadi tumpuan kehidupan menjadi berubah kekuasan dipegang oleh istirnya. Hal ini yang membuat neraca keuangan keluarga yang tadinya lebih dari cukup kini menjadi kurang dari cukup. Ditambah lagi istrinya yang menjadi merubah setelah tahu suaminya takan sembuh, itu membuat istrinya bosan dan tidak mempedulikan suaminya lagi bahkan oleh istrinya, suaminya dititipkan ke panti asuhan dengan alasan sudah tidak mampu memberikan apa yang dia inginkan hanya menyusahkan dirinya saja.
Aku adalah anak pertama dan satu-satunya. Aku juga seorang mahasiswa di sebuah universitas. Selain jadi seorang mahasiswa dimalam hari propesiku adalah seorang “PELACUR”. Pada malam hari nama asliku hilang dan orang memanggilku “Si Betina Jinak”, terkadang aku bertanya mengapa orang memanggilku dengan julukan itu, tapi mungkin semua julukan berasal dari tubuhku yang bohay bagaikan gitar spayol. Ditambah dengan wajah cantik dan penampilan alami, tidak heran jika julukan itu kusandang. Semuanya bermula dari perceraian kedua orang tuaku, sehingga membuatku harus mencari pekerjaan. Awalnya pekerjaan ini ditawarkan oleh temanku yang bernama Yulis, mungkin dia kasihan melihat keadaanku yang terdesak uang untuk bayar  kuliah, dan kosan. Karena tuntutan kebutuhan akupun mau melakoni propesi ini, meski hati nurani menolak tapi apalah daya ekonomi mendesakku.
Setelah aku menggeluti propesiku yang baru kehidupanku berubah seratuh sembilan puluh derajat. Aku yang dulu pemalu, aku yang dulu slalu alim anti pria dan aku yang dulu anak mamih kini telah menjelma menjadi seseorang yang telah menentang aturanmu. Kemudian setelah aku sepakat untuk bekerja padanya, dia pun segera membuat janji dengan kliennya. Akupun dibawanya kesebuah rumah mewah melebihi istana untuk dipertemukan dengan seorang bapa hidung belang yang bernama Bapak Hadimanto. Panggilanya bapak Hadi begitu ganteng dan maco akupun sampai berdecak melihatnya, disitu kami pun membicarakan harga yang harus  dibayar pada ku. Aku tak terlalu perduli akan hargaku, tapi yang jadi tanya dibenakku senggupkah aku mengerjakannya sedangkan ini adalah  pengalaman pertamaku, rasanya tidak pantas memang aku mengerjakan ini , tapi ini jalan takdirku  keperjakaan harus rela ku lepas, malam itu aku merasa malu sekali, sedikit gerogi, karena aku harus melayani seorang bapak, tapi gerogi itu pun hilang dengan sendirinya. Setelah selesai melayani aku pun dibayar.
Lambat laun aku mulai menikmati pekerjaan ini, malam demi malam aku lalui penuh kesenangan bersama laki-laki hidung belang di rumah bordir dan kab malam, kesepian yang haus akan belaian. Mabuk-mabukan, pesta seks seolah jadi hal wajib bagi kami tidak perduli sampai jam berapa kami berpesta yang penting kami happy. Aku tak pernah perdulikan apa kata orang yang penting aku makan, uang kuliah terbayar dan tidak usah memikirkan membayar kosan, hingga suatu ketika aku merasa jenuh dan ingin bertobat dari pekerjaan hina ini namun hati nuraniku slalu menjerit dan meronta dan aku selalu berpikir bagaimana aku melepaskan pekerjaan hinaku seakan pekerjaan ini sudah mendarah daging membuat ku sulit untuk keluar. Hingga  suatu hari aku rindu pamanku, aku putuskan untuk pulang barang satu atau dua hari. Setibanya di rumah paman, aku menceritakan kisah hidup piluku. Pamanku yang sedari tadi mendengarkan cerita ku itu tidak kuasa  mendengarnya, sampai-sampai air matanya berlinang membasahi kedua pipinya.
            Melihat air mata pamanku aku tidak kuasa menahan kesakitan hati dan beban ini. mungkin tuhan telah mengirimkan teguran lewat air matanya. Setelah itu ,aku putuskan untuk tidak kembali lagi menggeluti propesi sebagai pelacur, mungkin ku sudahi saja petualangan hidupku, aku harus kembali kejalan tuhan dan memperbaiki semua kesalahan. Cukuplah sudah rasanya dosa yang ku buat pada tuhan, kini aku harus bertobat. Dengan tekad bulat aku mendatangi pak Ustad sekedar meminta petunjuk dan arahannya.
            Tiga bulan sudah aku menjalani hidup normalku, meski penuh caci maki tidak apalah asal air mata pamanku tidak menetes dan ridho tuahan slalu bersamaku. Selama di persinggahan ternyata Tante Mira seorang mucikari yang dulu pernah menampungku ingin mengajakku kembali kelembah kenistaan. Meskipun aku, sudah berbicara dengannya tetapi semua percuma Tante Mira tidak mau tahu aku harus ikut, malah tanganku dipegang dengan erat dan mau di masukan ke dalam mobil olehnya. Tetapi aku tidak berdiam diri, dengan tenaga seadanya aku meronta dan secara tidak sengaja Tante Mira aku jatuhkan dan kepalanya membentur batu. Setelah kejadian itu aku di masukan kedalam penjara dan di ponis selama 4 tahun.
Selama ini aku tidak pernah membayangkan akan masuk penjaran dengan cara teragis seperti ini. Dan aku masih belum tahu apakah aku akan berubah atau kah kisahku akan berlanjut di tempat ini, aku masih belum tahu semua aku serahkan kepada Tuhanku yang masa segalanya. Amien.